8 Keutamaan Puasa 10 Hari di Bulan Rojab, Beserta Waktu dan Niat Puasa Rojab Lengkap |
Rojab adalah bulan ke tujuh dalam perhitungan kalender qomariah atau hijriyah, pada bulan ini terjadilah Peristiwa Isro Mi'roj dan pertama kali diturunkannya wahyu kepada baginda Rosul yang isinya sebuah perintah Sholat Wajib Lima Waktu yang bertepatan dengan Tanggal 27 Rojab.
Terdapat informasi (baca penjelasan di bawah) bahwa Puasa Rojab pada :
- Puasa Tanggal 1 akan menghapus dosa selama 3 tahun,
- Puasa Tanggal 2 akan menghapus dosa 2 tahun,
- Puasa Tanggal 3 akan menghapus dosa 1 tahun,
- Puasa Tanggal 4 akan menghapus dosa selama 1 bulan, dan
- Amal di bulan Rojab akan diberi pahala 70 kali lipat.
Banyak pertanyaan mengenai berapa hari puasa Rojab?
Puasa di bulan Rojab hanya berada pada bulan tersebut dan apabila dilakukan pada bulan lain tidak lagi termasuk puasa Rojab tetapi dinamakan dengan puasa sunnah lainnya misalnya Puasa Senin Kamis, Puasa Hari Asyuro, Puasa Arofah, Puasa Tarwiyah, Puasa Ayyamul Bidh dan jenis Puasa Sunnah lainnya.
Penjelan Mengenai Berapa Hari Puasa Rajab
Dikutip dari laman NU Online, terdapat sebuah hadis yang dapat dijadikan pegangan untuk mengetahui berapa hari puasa Rajab dijalankan. Kesunahan puasa Rajab ditetapkan berdasarkan beberapa hadits Nabi. Di antaranya adalah hadits riwayat Abi Dawud sebagai berikut:
عَنْ مُجِيبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَمَا تَعْرِفُنِي قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيُّ الَّذِي جِئْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلَّا بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِي فَإِنَّ بِي قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلَاثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا.
Dari Mujibah Al-Bahiliyyah, dari bapaknya atau pamannya, bahwa ia mendatangi Nabi. Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/ kurus). Ia berkata, ‘Ya Rasul, apakah engkau mengenaliku?’ Rasul menjawab, ‘Siapakah engkau?’
Ia menjawab, ‘Aku Al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang silam.’ Nabi menjawab, ‘Apa yang membuat fisikmu berubah padahal dulu fisikmu bagus (segar).’ Ia menjawab, ‘Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu.’ Nabi berkata, ‘Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah di bulan sabar (Ramadhan) dan satu hari di setiap bulannya.’
Al-Bahili berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul, sesungguhnya aku masih kuat (berpuasa). Nabi menjawab, ‘Berpuasalah dua hari.’ Ia berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.’ Nabi menjawab, ‘Berpuasalah tiga hari.’ Ia berkata, ‘Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.’
Nabi menjawab, ‘Berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah.’ Nabi mengatakan demikian seraya berisyarat dengan ketiga jarinya, beliau mengumpulkan kemudian melepaskannya’.” (HR Abu Dawud).
Mengomentari bagian akhir redaksi hadits di atas, Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim mengatakan:
أَيْ صُمْ مِنْهَا مَا شِئْتَ وَأَشَارَ بِالْأَصَابِعِ الثَّلَاثَةِ إِلَى أَنَّهُ لَا يَزِيْدُ عَلَى الثَّلَاثِ الْمُتَوَالِيَاتِ وَبَعْدَ الثَّلَاثِ يَتْرُكُ يَوْمًا أَوْ يَوْمَيْنِ وَالْأَقْرَبُ أَنَّ الْإِشَارَةَ لِإِفَادَةِ أَنَّهُ يَصُوْمُ ثَلَاثًا وَيَتْرُكُ ثَلَاثًا وَاللهُ أَعْلَمُ قَالَهُ السِّنْدِيُّ.
Maksudnya, berpuasalah dari bulan-bulan mulia, apa yang engkau kehendaki. Nabi berisyarat dengan ketiga jarinya untuk menunjukkan bahwa Al-Bahili hendaknya berpuasa tidak melebihi tiga hari berturut-turut, dan setelah tiga hari, hendaknya meninggalkan puasa selama satu atau dua hari. Pemahaman yang lebih dekat adalah, isyarat tersebut untuk memberikan penjelasan bahwa hendaknya Al-Bahili berpuasa selama tiga hari dan berbuka selama tiga hari. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Syekh As-Sindi. Wallahu a’lam. (Lihat Syekh Abut Thayyib Syamsul Haq Al-Azhim, ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud, juz VII, halaman 58).
Dari keterangan tersebut dapat dipahami, Nabi memberi petunjuk kepada sahabatnya Al-Bahili berpuasa di bulan-bulan mulia termasuk Rajab hendaknya tidak dilakukan secara terus-menerus. Akan tetapi diberi jeda waktu. Bisa tiga hari berpuasa, tiga hari berbuka. Atau tiga hari berpuasa berturut-turut, selanjutnya diberi jeda satu atau dua hari untuk berbuka, kemudian memulai lagi berpuasa tiga hari.
Hanya saja, petunjuk Nabi di atas bersifat kasuistik, menyesuaikan dengan kondisi penanya, sebab konteksnya penanya tergolong orang yang lemah. Petunjuk Nabi berpuasa Rajab di atas diarahkan bagi orang yang keberatan untuk memperbanyak puasa di bulan Rajab. Sedangkan bagi seseorang yang kuat untuk berpuasa Rajab melebihi petunjuk Nabi di atas, maka hal tersebut adalah lebih baik baginya, sebab satu bulan penuh di bulan Rajab semuanya baik untuk dipuasai. Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami menegaskan:
قال الْعُلَمَاءُ وَإِنَّمَا أَمَرَهُ بِالتَّرْكِ لِأَنَّهُ كان يَشُقُّ عليه إكْثَارُ الصَّوْمِ كما ذَكَره في أَوَّلِ الحديث فَأَمَّا من لَا يَشُقّ عليه فَصَوْمُ جَمِيعِهَا فَضِيلَةٌ.
Ulama berkata, Nabi memerintahkan Al-Bahili untuk meninggalkan puasa, sebab memperbanyak puasa baginya berat sebagaimana yang disebutkan dalam awal hadits. Sedangkan bagi orang yang tidak berat berpuasa, maka berpuasa di sepanjang bulan-bulan mulia merupakan keutamaan. (Lihat Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubra, [Beirut: Darul Fikr, 1983 M], juz II, halaman 53).
Kesimpulannya : Tidak ada batasan berapa hari puasa rojab yang baik untuk dilaksanakan. Namun menyesuaikan dengan batas kemampuan setiap orang. Bisa satu hari, tiga hari, satu minggu, dua minggu, atau bahkan satu bulan penuh.
Niat Puasa Rojab
Puasa Sunnah pada bulan Rojab dilaksanakan selama 10 Hari, pada awal, pertengahan dan akhir Bulan. Bisa juga berpuasa hanya sehari di bulan rojab.
Adapun Niat Puasa Sunah Bulan Rojab lengkap arab latin dan artinya adalah sebagai berikut :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ فِي شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin Fi Syahri Rojaba Sunnatal Lillahi Tangala.
Saya niat berpuasa sunnah Rojab besok karena Alloh Ta'ala.
Keutamaan Puasa Rojab
Meskipun puasa Sunnah bulan rojab tidak se populer puasa-puasa sunah lainya, ternyata puasa sunnah bulan rojab memiliki keutamaan yang luar biasa, jika kita mau menjalankannya.
Keutamaan Puasa Rojab yang dapat kita peroleh di antaranya adalah sebagai berikut :
- Seperti Melaksanakan puasa sebulan
Rosululloh SAW bersabda: “Barang siapa berpuasa pada bulan Rojab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Alloh akan mengabulkan semua permintaannya.” HR. At-Thobroni.
- Dicatat Amalnya baik selama 60 bulan
Rosululloh SAW bersabda:
Barang siapa puasa pada tanggal 27 Rojab, Alloh mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60 bulan. Abu Huroiroh.
- Ditutupnya Pintu Neraka
Apabila puasa selama 7 hari pada bulan Rojab maka akan menutup pintu neraka baginya.
- Dibukakan baginya 8 Pintu Surga
Berpuasa selama 8 hari pada bulan Rojab akan membuka 8 pintu surga untuknya.
- Dihapuskan Dosa
Berpuasa selama 10 hari pada bulan Rojab maka akan menghapus dosa dosanya pada tahun yang lalu dan tahun yang akan datang dan diganti dengan kebaikan.
- Kelak akan mendapatkan Minuman dari surga
Puasa sehari di bulan rojab dengan penuh keikhlasan karena Alloh, maka akan mendapatkan air susu yang berasal dari sungai Rojab di surga. Air sungai rojab rasanya manis melebihi madu.
Rosululloh SAW bersabda:
"Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rojab, airnya lebih putih daripada susu dan dan rasanya lebih manis dari madu. Barang siapa puasa sehari pada bulan Rojab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut"
- Berpuasa Rojab selama tiga Hari dapat menghilangkan berbagai penyakit
Maka akan Diselamatkan Alloh dari bahaya Dunia, dihindarkan dari penyakit gila, lepra dan panu. (Kitab Durrotun nasihin)
- Diturunkanya Nur Muhammad
Pada taggal 10 bulan rojab, Alloh SWT menurunkan Nur Muhammad pada rahim Sayidah Aminah 'alaiha salam.
Nah, Sudah tahu Keutamaan puasa 10 Hari di Bulan rojab, yuk puasa Sunah Bulan Rojab.
Disamping mendapat pahala puasa di bulan rojab juga sebagai sarana melatih diri menuju Bulan Romadhon dan Puasa sunah juga dapat menyehatkan tubuh kita.
Baca Juga : Keutamaan bulan Rojab dan Amalan yang dianjurkan