Notifikasi
Rekomendasi
Advertisement

Surat Al-Mulk Lengkap Arab Latin dan Artinya serta Keutamaan yang Luar Biasa

Bacaan dan 5 Keutamaan Membaca Surat Al-Mulk yang Begitu Luar Biasa
Bacaan dan 5 Keutamaan Membaca Surat Al-Mulk yang Begitu Luar Biasa
Daftar Isi Artikel

Al-Quran adalah sumber dari segala bentuk kebaikan, memahami makna yang terkandung didalamnya dan mengaplikasikanya didalam kehidupan sehari-hari dapat menyelamatkan dari segala runyamnya Kehidup bahkan mampu menyelamatkan kita kelak di akhirat.

Banyak keutamaan-keutamaan yang bisa diperoleh dari membaca Al Qur’an dan mengamalkannya.

Baca : 12 Keutamaan surat Al-Waqiah

Bagi Umat islam yang konsisten dan istiqomah dalam membaca dan mengamalkan Al Qur’an memiliki kemulian tersediri di hadapan Alloh SWT bahkan Alloh memberikan jaminan surga kepada mereka.

Membaca Al Qur’an dapat menghindarkan seseorang dari hal-hal yang dapat menghapus amal dan dari dosa-dosa yang tidak terampuni serta menghilangkan penyebab hati gelisah.

Keajaiban Al-Qur’an di dunia nyata pun kini sudah banyak dikenal dan membuat umat islam semakin mengimaninya termasuk para mualaf.

Dari begitu banyaknya manfaat yang terkandung dalam Al-Quran, kali ini akan kami suguhkan sebuah Artikel yang membahas salah satu Surat dalam Al-Quran tentang keutamaan, manfaat Surat Al-Mulk yang memiliki fadhilah luar biasa yaitu untuk mencegah siksa kubur dan mudahnya mendapatkan syafa’at setelah kematian.

Surat Al-Mulk merupakan surat ke-67 dalam Al-Quran, surat al-mulk termasuk surat Makiyah. Surat Al-Mulk terdiri dari 30 ayat. Surat Al-Mulk memiliki arti Kerajaan ini mengandung berbagai khasiat dan manfaat bagi Orang yang rajin membaca Surat Al-Mulk.

Bacaan Surat Al Mulk

Berikut ini bacaan Surat Al-Mulk lengkap arab latin dan artinya:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

bismi-llāhi ar-raḥmāni ar-raḥīm

Dengan menyebut nama Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ ۝١

tabârakalladzî biyadihil-mulku wa huwa ‘alâ kulli syai'ing qadîr

Mahaberkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu,


ࣙالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ ۝٢

alladzî khalaqal-mauta wal-ḫayâta liyabluwakum ayyukum aḫsanu ‘amalâ, wa huwal-‘azîzul-ghafûr

yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun.


الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ ۝٣

alladzî khalaqa sab‘a samâwâtin thibâqâ, mâ tarâ fî khalqir-raḫmâni min tafâwut, farji‘il-bashara hal tarâ min futhûr

(Dia juga) yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu tidak akan melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih ketidakseimbangan sedikit pun. Maka, lihatlah sekali lagi! Adakah kamu melihat suatu cela?


ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ ۝٤

tsummarji‘il-bashara karrataini yangqalib ilaikal-basharu khâsi'aw wa huwa ḫasîr

Kemudian, lihatlah sekali lagi (dan) sekali lagi (untuk mencari cela dalam ciptaan Allah), niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu dengan kecewa dan dalam keadaan letih (karena tidak menemukannya).


وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَ وَجَعَلْنٰهَا رُجُوْمًا لِّلشَّيٰطِيْنِ وَاَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيْرِ ۝٥

wa laqad zayyannas-samâ'ad-dun-yâ bimashâbîḫa wa ja‘alnâhâ rujûmal lisy-syayâthîni wa a‘tadnâ lahum ‘adzâbas-sa‘îr

Sungguh, Kami benar-benar telah menghiasi langit dunia dengan bintang-bintang, menjadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat pelempar terhadap setan, dan menyediakan bagi mereka (setan-setan itu) azab (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala).


وَلِلَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ ۝٦

wa lilladzîna kafarû birabbihim ‘adzâbu jahannam, wa bi'sal-mashîr

Orang-orang yang kufur kepada Tuhannya akan mendapat azab (neraka) Jahanam. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.


اِذَآ اُلْقُوْا فِيْهَا سَمِعُوْا لَهَا شَهِيْقًا وَّهِيَ تَفُوْرُۙ ۝٧

idzâ ulqû fîhâ sami‘û lahâ syahîqaw wa hiya tafûr

Apabila dilemparkan ke dalamnya (neraka), mereka pasti mendengar suaranya yang mengerikan saat ia membara.


تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الْغَيْظِۗ كُلَّمَآ اُلْقِيَ فِيْهَا فَوْجٌ سَاَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ اَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيْرٌۙ ۝٨

takâdu tamayyazu minal-ghaîdh, kullamâ ulqiya fîhâ faujun sa'alahum khazanatuhâ a lam ya'tikum nadzîr

(Neraka itu) hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaganya bertanya kepada mereka, “Tidak pernahkah seorang pemberi peringatan datang kepadamu (di dunia)?”


قَالُوْا بَلٰى قَدْ جَاۤءَنَا نَذِيْرٌ ەۙ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ مِنْ شَيْءٍۖ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ كَبِيْرٍ ۝٩

qâlû balâ qad jâ'anâ nadzîrun fa kadzdzabnâ wa qulnâ mâ nazzalallâhu min syai'in in antum illâ fî dlalâling kabîr

Mereka menjawab, “Pernah! Sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(-nya) dan mengatakan, ‘Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun.’” (Para malaikat berkata,) “Kamu tidak lain hanyalah (berada) dalam kesesatan yang besar.”


وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ ۝١٠

wa qâlû lau kunnâ nasma‘u au na‘qilu mâ kunnâ fî ash-ḫâbis-sa‘îr

Mereka juga berkata, “Andaikan dahulu kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu), tentulah kami tidak termasuk ke dalam (golongan) para penghuni (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala).”


فَاعْتَرَفُوْا بِذَنْۢبِهِمْۚ فَسُحْقًا لِّاَصْحٰبِ السَّعِيْرِ ۝١١

fa‘tarafû bidzambihim, fa suḫqal li'ash-ḫâbis-sa‘îr

Mereka mengakui dosanya (saat penyesalan tidak lagi bermanfaat). Maka, jauhlah (dari rahmat Allah) bagi para penghuni (neraka) Sa‘ir (yang menyala-nyala) itu.


اِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ ۝١٢

innalladzîna yakhsyauna rabbahum bil-ghaibi lahum maghfiratuw wa ajrung kabîr

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya dengan tanpa melihat-Nya akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.


وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ ۝١٣

wa asirrû qaulakum awij-harû bih, innahû ‘alîmum bidzâtish-shudûr

Rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.


اَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَۗ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُࣖ ۝١٤

alâ ya‘lamu man khalaq, wa huwal-lathîful-khabîr

Apakah (pantas) Zat yang menciptakan itu tidak mengetahui, sedangkan Dia (juga) Mahahalus lagi Maha Mengetahui?


هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ ۝١٥

huwalladzî ja‘ala lakumul-ardla dzalûlan famsyû fî manâkibihâ wa kulû mir rizqih, wa ilaihin-nusyûr

Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan.


ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ ۝١٦

a amintum man fis-samâ'i ay yakhsifa bikumul-ardla fa idzâ hiya tamûr

Sudah merasa amankah kamu dari Zat yang menguasai langit, yaitu (dari bencana) dibenamkannya bumi oleh-Nya bersama kamu ketika tiba-tiba ia terguncang?


اَمْ اَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يُّرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًاۗ فَسَتَعْلَمُوْنَ كَيْفَ نَذِيْرِ ۝١٧

am amintum man fis-samâ'i ay yursila ‘alaikum ḫâshibâ, fa sata‘lamûna kaifa nadzîr

Atau, sudah merasa amankah kamu dari Zat yang menguasai langit, yaitu (dari bencana) dikirimkannya badai batu oleh-Nya kepadamu? Kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.


وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ ۝١٨

wa laqad kadzdzaballadzîna ming qablihim fa kaifa kâna nakîr

Sungguh, orang-orang sebelum mereka pun benar-benar telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka, betapa hebatnya kemurkaan-Ku!


اَوَلَمْ يَرَوْا اِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صٰۤفّٰتٍ وَّيَقْبِضْنَۘ مَا يُمْسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحْمٰنُۗ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ ۢ بَصِيْرٌ ۝١٩

a wa lam yarau ilath-thairi fauqahum shâffâtiw wa yaqbidln, mâ yumsikuhunna illar-raḫmân, innahû bikulli syai'im bashîr

Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.


اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ هُوَ جُنْدٌ لَّكُمْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْ دُوْنِ الرَّحْمٰنِۗ اِنِ الْكٰفِرُوْنَ اِلَّا فِيْ غُرُوْرٍۚ ۝٢٠

am man hâdzalladzî huwa jundul lakum yanshurukum min dûnir-raḫmân, inil-kâfirûna illâ fî ghurûr

Atau, siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat menolongmu selain (Allah) Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (keadaan) tertipu.


اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ اِنْ اَمْسَكَ رِزْقَهٗۚ بَلْ لَّجُّوْا فِيْ عُتُوٍّ وَّنُفُوْرٍ ۝٢١

am man hâdzalladzî yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjû fî ‘utuwwiw wa nufûr

Atau, siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Sebaliknya, mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).


اَفَمَنْ يَّمْشِيْ مُكِبًّا عَلٰى وَجْهِهٖٓ اَهْدٰىٓ اَمَّنْ يَّمْشِيْ سَوِيًّا عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ۝٢٢

a fa may yamsyî mukibban ‘alâ waj-hihî ahdâ am may yamsyî sawiyyan ‘alâ shirâthim mustaqîm

Apakah orang yang berjalan dengan wajah tertelungkup itu lebih mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?


قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ ۝٢٣

qul huwalladzî ansya'akum wa ja‘ala lakumus-sam‘a wal-abshâra wal-af'idah, qalîlam mâ tasykurûn

Katakanlah, “Dialah Zat yang menciptakanmu dan menjadikan bagimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. (Akan tetapi,) sedikit sekali kamu bersyukur.”


قُلْ هُوَ الَّذِيْ ذَرَاَكُمْ فِى الْاَرْضِ وَاِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ ۝٢٤

qul huwalladzî dzara'akum fil-ardli wa ilaihi tuḫsyarûn

Katakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi dan kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”


وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ۝٢٥

wa yaqûlûna matâ hâdzal-wa‘du ing kuntum shâdiqîn

Mereka berkata, “Kapankah (datangnya) janji (azab) ini jika kamu orang-orang benar?”


قُلْ اِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللّٰهِۖ وَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ ۝٢٦

qul innamal-‘ilmu ‘indallâhi wa innamâ ana nadzîrum mubîn

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang jelas.”


فَلَمَّا رَاَوْهُ زُلْفَةً سِيْۤـَٔتْ وُجُوْهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقِيْلَ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَدَّعُوْنَ ۝٢٧

fa lammâ ra'auhu zulfatan sî'at wujûhulladzîna kafarû wa qîla hâdzalladzî kuntum bihî tadda‘ûn

Ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dikatakan (kepada mereka), “Ini adalah (sesuatu) yang dahulu kamu selalu mengaku (bahwa kamu tidak akan dibangkitkan).”


قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَهْلَكَنِيَ اللّٰهُ وَمَنْ مَّعِيَ اَوْ رَحِمَنَاۙ فَمَنْ يُّجِيْرُ الْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ ۝٢٨

qul ara'aitum in ahlakaniyallâhu wa mam ma‘iya au raḫimanâ fa may yujîrul-kâfirîna min ‘adzâbin alîm

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami (dengan memperpanjang umur kami,) lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?”


قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ۝٢٩

qul huwar-raḫmânu âmannâ bihî wa ‘alaihi tawakkalnâ, fa sata‘lamûna man huwa fî dlalâlim mubîn

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Zat Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan hanya kepada-Nya kami bertawakal. Kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”


قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍࣖ ۝٣٠

qul ara'aitum in ashbaḫa mâ'ukum ghauran fa may ya'tîkum bimâ'im ma‘în

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika (sumber) air kamu surut ke dalam tanah, siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”


Keutamaan Surat Al Mulk

Berikut Kumpulan hadits tentang keutamaan dan fadhilah surat Al-Mulk:

Surat Al-Mulk dapat Memberi Syafa'at

Surat AL-Mulk memiliki keutamaan dapat memberikan syafaat, Sehingga barang siapa rajin membaca surat tersebut akan diampuni dosa-dosanya.

Berdasarkan hadist riwayat Tirmidzi, Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda mengenai keutamaan surat Al-Mulk.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبَّاسٍ الْجُشَمِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah menceritakan pada kami Muhammad bin Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Qotadah, dari ‘Abbas Al Jusyamiy, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada suatu surat dari al qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: “Tabaarakalladzii biyadihil mulku… (surat Al Mulk)”. (HR. Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no. 1400, Ibnu Majah no. 3786, dan Ahmad 2/299)


Surat Al-Mulk Lengkap Arab Latin dan Artinya serta Keutamaan yang Luar Biasa

Penyelamat dari Siksa Kubur

Membaca surat Al-Mulk sebelum tidur atau pada setiap malam dapat menyelamatkan diri dari siksa kubur.

أخبرنا عبيد الله بن عبد الكريم وقال حدثنا محمد بن عبيد الله أبو ثابت المدني قال حدثنا بن أبي حازم عن سهيل بن أبي صالح عن عرفجة بن عبد الواحد عن عاصم بن أبي النجود عن زر عن عبد الله بن مسعود قال : من قرأ { تبارك الذي بيده الملك } كل ليلة منعه الله بها من عذاب القبر وكنا في عهد رسول الله صلى الله عليه و سلم نسميها المانعة وإنها في كتاب الله سورة من قرأ بها في كل ليلة فقد أكثر وأطاب.

Telah menceritakan pada kami ‘Ubaidullah bin ‘Abdil Karim, ia berkata, telah menceritakan pada kami Muhammad bin ‘Ubaidillah Abu Tsabit Al Madini, ia berkata, telah menceritakan pada kami Ibnu Abi Hazim, dari Suhail bin Abi Sholih, dari ‘Arfajah bin ‘Abdul Wahid, dari ‘Ashim bin Abin Nujud, dari Zarr, dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: “Barangsiapa membaca “Tabarokalladzi bi yadihil mulk” (surat Al Mulk) setiap malam, maka Alloh akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam menamakan surat tersebut “al Mani’ah” (penghalang dari siksa kubur). Dia adalah salah satu surat di dalam Kitabullah. Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak dan telah berbuat kebaikan.” (HR. An Nasai dalam Al Kabir 6/179 dan Al Hakim. Hakim mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih)

Sebagai Pelebur Dosa

Membaca Surat Al-Mulk secara rutin akan di ampuni segala dosanya.

عن أبي هريرة، عن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال: سورة من القرآن، ثلاثون اية؛ تَشْفَعُ لصاحبها حتى يُغْفَرَ له: تبارك الذي بيده الملك. [رواه أبو داود والترمذي]

Dari Abu Huroiroh, Nabi -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: Ada surah dari Al Qur'an yang terdiri dari 30 ayat, surah tersebut dapat memberikan syafa’at bagi ‘temannya’ (yakni orang yang banyak membacanya) sehingga orang tersebut diampuni dosanya, yaitu: Surat Tabarokalladi bi yadihil mulk. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Menolong Teman ke Surga

عن أنس بن مالك قال، قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: سورة من القرآن، ما هي إلا ثلاثون آية، خاصمت عن صاحبها حتى أدخلته الجنة، و هي تبارك. [رواه الطبراني]

Anas bin Malik mengatakan, Rosululloh -shollallohu alaihi wasallam- bersabda: “Ada surat dari Al-Qur’an, ia hanya terdiri dari 30 ayat, Surat tersebut dapat membela ‘temannya’ (yang rajin membaca surat al-mulk) sehingga memasukkannya ke surga, yaitu: Surat Tabarok“. (HR. Thobroni)

Penghalang Siksa Kubur

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: من قرأ تبارك الذي بيده الملك كل ليلة، منعه الله عز وجل بها من عذاب القبر، وكنا في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم نسميها “المانعة”، وإنها في كتاب الله عز وجل سورة، من قرأ بها في ليلة فقد أكثر وأطاب. [رواه النسائي]

Dari 'Abdulloh bin Mas'ud, ia berkata, "Barangsiapa membaca "Tabarokalladzi bi yadihil mulk" (surat Al Mulk) setiap malam, maka Alloh akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam menamakan surat tersebut 'al Mani'ah' (penghalang dari siksa kubur). Dia adalah salah satu surat di dalam Kitabulloh. Barang siapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak berbuat kebaikan. (HR. An-Nasai)

Menjauhkan Diri dari Maksiat

Dalam surat Al Mulk disebutkan bahwa orang yang taat pada Alloh adalah orang yang tetap taat meskipun tidak ada yang melihat sebagaimana dalam firman Alloh SWT berikut Ini;

اِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ ۝١٢ وَاَسِرُّوْا قَوْلَكُمْ اَوِ اجْهَرُوْا بِهٖۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢ بِذَاتِ الصُّدُوْرِ ۝١٣

(12) Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya dengan tanpa melihat-Nya akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. (13) Rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. (QS. Al Mulk: 12-13)

Pada intinya orang yang beriman itu taat pada Alloh meskipun di kesunyian dan takut berbuat maksiyat kepada Alloh.

Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh As Sa’di:

“Mereka takut pada Alloh dalam setiap keadaan sampai-sampai pada keadaan yang tidak ada yang mengetahui amalan mereka kecuali Alloh. Mereka tidak melakukan maksiat dalam kesunyian. Mereka pun tidak mengurangi ketaatan mereka ketika itu.”

Menjadikan Kita Sebagai Orang yang Bertawakkal

Dalam surat Al Mulk pada ayat ke 15 Alloh mengisyariatkan pada kita tentang perintah berjalan di muka bumi untuk mencari rizki dengan cara yang halal meski apapun usaha kita, seperti berdagang, bertani, dan lain sebagainya.

Tawakkal bukan berarti hanya berserah diri pada Alloh namun Harus disertai dengan bekerja dan berusaha.

Alloh Ta’ala berfirman,

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ ۝١٥

Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan. (QS. Al Mulk: 15)

Sebagaimana dijelaskan oleh Sahl At Tusturi, Barangsiapa mencela usaha (meninggalkan sebab) maka dia telah mencela sunnatulloh (ketentuan yang Alloh tetapkan). Barangsiapa mencela tawakkal (tidak mau bersandar pada Alloh) maka dia telah meninggalkan keimanan.

Tawakal juga membuat kita kuat dan sabar dalam menghadapi musibah yang diberikan oleh Alloh SWT.


Dan perlu ditegaskan bahwa Keutamaan Surat Al mulk tersebut hanya bisa diperoleh jika kita tekun dan rutin setiap hari terutama di waktu malam menjelang tidur, terlebih jika kita menghafalnya.

Membaca Surat Al-Mulk ini bisa dilakukan kapan saja, akan tetapi Rosululloh SAW. terbiasa membaca surat Al Mulk ketika menjelang tidur malam.

Membaca Al Mulk dan berzikir mengingat akan kebesaran Alloh sebelum tidur sangat dianjurkan karena dengan dzikrulloh mampu memberikan ketenangan bathin.

Keutamaan Surat Al-Mulk ini bisa diperoleh jika seseorang rajin tidak hanya membacanya setiap malamnya tetapi juga mengamalkan hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, mengimani berbagai berita yang disampaikan di dalamnya, serta menjalankan setiap Kewajiban kita sebagai seorang muslim.

Dianjurkan untuk membaca surat Al-Fatihah sebelumnya, baca : 10 Keutamaan membaca surat Al Fatihah sebagai pembuka Al-Quran.

Demikian 5 keutamaan yang bisa kita raih dengan membaca dan menghafalkan surat Al-Mulk yang begitu luar biasa.

Segala sesuatu merupakan ketetapan dari Alloh SWT, namun kita sebagai hamba Alloh haruslah selalu berusaha untuk meraih yang terbaik bagi kehidupan di dunia hattal akhiroh, dengan cara memperbanyak Amalan-Amalan soleh.

Semoga menjadikan kita sebagai Muslim yang selalu membenahi ketaqwaan dan keimanan kita terhadap Alloh dan segala ketentuan-Nya. Aamiin.. Wallahu a'lam.

Terima kasih Anda telah membaca artikel berjudul: Surat Al-Mulk Lengkap Arab Latin dan Artinya serta Keutamaan yang Luar Biasa jangan lupa + IKUTI website kami dan bergabung dengan kami di Grup WhatsApp dan Grup Telegram. Silahkan bagikan artikel ini jika menurut Anda bermanfaat.

Posting Komentar
Kembali ke atas