Fadhilah Keistimewaan Membaca Sholawat
![]() |
Fadhilah Keutamaan Membaca Sholawat Nabi |
Sholawat dan salam marilah kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw dan keluarga, sahabat-sahabat serta para pengikutnya.
Empat perbuatan ringan yang apabila kita lakukan, maka kita termasuk golongan orang yang tidak terpuji:
- Seseorang yang membuang air kecil sambil berdiri
- Seseorang yang mengusap dahinya sebelum selesai dari sholat
- Seseorang yang mendengar adzan tetapi ia tidak menirukan seperti apa yang diucapkan muadzin
- Seseorang yang apabila mendengar nama Nabi Muhammad SAW disebut, tetapi tidak membacakan sholawat atasnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits:
أربع من الجَفَاءِ أن يبول الرجل وهو قائم، وأن يمسح جبهته قبل أن يفرغ من الصلاة، وأن يسمع النداء فلا يشهد مثل ما يشهد المؤذّن، وأن أذكر عنده فلا يصلي عليّ. [رواه البزار والطبران]
Empat perbuatan termasuk perbuatan yang tidak terpuji, yaitu (1) bila seseorang buang air kecil sambil berdiri, (2) seseorang yang mengusap dahinya sebelum selesai dari shalat, (3). Seseorang yang mendengar adzan tetapi ia tidak menirukan seperti yang diucapkan muadzin, (4) seseorang yang apabila mendengar namaku disebut, tetapi ia tidak membacakan shalawat atasku. (HR. Bazzar dan Tabhrani)
Dalam ibadah sehari-hari, sebenarnya ada sebuah perbuatan ringan yang apabila kita lakukan mendatangkan akibat yang maha dahsyat, dan apabila kita tinggalkan maka kita termasuk golongan orang yang tidak berbalas budi.
Pada saat kita telah diberi bantuan oleh orang lain, sudahlah pasti akan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, atau mungkin mengucapkan doa untuk kebaikannya. Begitu pula dengan Rosululloh SAW yang telah mengeluarkan kita dari lembah kegelapan menuju alam terang benderang, maka sudahlah pantas bagi kita untuk selalu mengucapkan sholawat dan salam atas beliau, sebagai ungkapan rasa terima kasih dan kecintaan kita atas segala jasa dan perjuangan yang tak tertandingi di alam jagad ini.
Dalam ibadah-ibadah lain, Alloh SWT memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk mengerjakannya, namun khusus dalam perintah membaca sholawat, Alloh SWT menyebutkan bahwa Alloh sendiri bersholawat atasnya, kemudian memerintahkan kepada malaikat-Nya, baru kemudian pada orang-orang yang beriman untuk bersholawat atasnya.
Dengan hal ini semakin menunjukkan bahwasanya melakukan sholawat atas Nabi Muhammad SAW, tidak cuma sekedar ungkapan terima kasih, tetapi ia juga menjadi ibadah yang utama.
Bila kita ingin mengetahui bahwa sholawat termasuk ibadah yang utama, maka perhatikan dan renungkan firman Alloh SWT dalam al-Quran surat al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Alloh dan malaikat-malaikat-Nya, bersholawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya. (QS. Al-Ahzab: 56)
Dari ayat tersebut kita mengetahui, Alloh SWT saja sang Pencipta jagad raya dan mahkluk seluruh dunia termasuk diri kita yang kecil ini, mau bersholawat terhadap Nabi Muhammad SAW, dan juga para malaikat yang telah dijamin tak akan berbuat kesalahan turut bersholawat terhadap nabi, mengapa diri kita yang telah diselamatkan beliau masih melupakan ibadah yang teramat mulia ini. Sesungguhnya perbuatan seseorang menunjukkan pada perangai dirinya.
سيرة المرء تنبأ عن سريرته
Sholawat adalah sebuah ibadah yang tidak berbatas alam, jarak ataupun waktu. Artinya bila diucapkan maka akan menembus alam langit yang sangat jauh, didengar para malaikat, lalu turut menyampaikan doa bagi manusia yang mengucapkannya, dan menembus Alam kubur menyampaikan salam yang diucapkan manusia kepada Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
ما منكم من أحدٍ سلّم علي إذا متُّ إلا جاءني جبريل فقال جبريل يا محمد هذا فلان ابن فلان يُقرئك السلام، فأقول وعليه السلام ورحمة الله وبركاته. [رواه أبو داود]
Tidak ada salah seorang di antara kamu yang mengucapkan salam kepadaku sesudah aku mati melainkan malaikat jibril datang kepadaku seraya mengucapkan: ‘wahai Muhammad, ini Fulan bin Fulan mengucapkan salam untukmu, maka aku menjawab: “dan atasnya salam dan rahmat serta berkah dari Allah”. (HR. Abu Daud).
Lalu apa fadhilah mengucapkan sholawat dan salam atas junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW?
Beberapa riwayat dari hadist Rosululloh SAW, Atsar sahabat Rodhiyallohu anhum dan pengalaman beberapa ulama yang mengisyaratkan imbalan bagi mereka yang mau bersholawat.
Keutamaan Membaca Sholawat
Sholawat Membersihkan Dosa
Sabda Nabi Muhammad SAW:
صلّو عليّ فإن الصلاة علي زكاةٌ لكم واسألوا الله لي الوسيلة، قالوا وما الوسيلة يا رسول الله؟ قال: أعلى درجةٍ في الجنة لا ينالها إلا رجلٌ واحدٌ وأنا ارجو أن يكون أنا هو. [رواه أحمد في مسنده]
Bacalah sholawat atasku karena sesungguhnya shalawat atasku membersihkan dosa-dosamu, dan mintalah kepada Alloh untukku wasilah”. Para sahabat bertanya: “apakah wasilah itu?” beliau menjawab: “derajat yang paling tinggi di sorga yang hanya seorang saja yang akan memperolehnya dan aku berharap semoga akulah orang yang memperolehnya. (HR. Ahmad)
Sholawat Berpahala Sepuluh Rahmat Alloh dan Menghapus Sepuluh Kesalahan
Sabda Nabi Muhammad SAW:
من صلّى علي صلاةً واحدة صلى الله عليه عشر صلوات وحطّ عنه عشر خطيآت [رواه النسائي]
Barangsiapa yang membaca sholawat atasku satu sholawat maka Alloh akan menurunkan sepuluh rahmat kepadanya dan menghapus sepuluh kesalahannya. (HR. Nasai)
Dikabulkan Hajat di Dunia dan Akhirat
Sabda Nabi Muhammad SAW:
من صلى علي في اليوم مائةَ مرّةٍ قضى الله له مائةَ حاجةٍ، سبعين منها في الآخرة وثلاثين في الدنيا
Barangsiapa yang membacakan sholawat untukku pada suatu hari seratus kali, maka Alloh akan memenuhi seratus hajatnya, 70 di antaranya nanti di akhirat dan 30 di dunia. (Kitab Jam'ul Jawami, Hal: 796)
Terangkatnya Derajat Manusia
Sabda Nabi Muhammad SAW:
من صلى عليّ من أمتي مخلصاً من قَلبِه صلاةً واحدةً صلّى اللهُ عليه عشر صلواتٍ ورفع عشر درجاتٍ ومحا عنه عشر سيئاتٍ. [رواه النسائ]
Barangsiapa di antara umatku yang membacakan shalawat atasku satu kali dengan ikhlas dari lubuk hatinya, maka Alloh menurunkan sepuluh rahmat kepadanya, mengangkat sepuluh derajat kepadanya, dan menghapus sepuluh kesalahan. (HR. Nasai)
Menjadikan Doa Cepat Terkabul
Bahwasanya Umar bin Khattab Ra berkata:
Saya mendengar bahwa doa itu ditahan diantara langit dan bumi, tidak akan dapat naik, sehingga dibacakan sholawat atas Nabi Muhammad SAW. (Atsar Hasan, Riwayat Tirmidzi)
Kisah Keajaiban Sholawat
Ada sebuah cerita, bahwasanya ulama besar Sufyan ats-Tsauri sedang thawaf mengelilingi ka’bah dan melihat seseorang yang setiap kali mengangkat kaki dan menurunkannya senantiasa membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW.
Sufyan bertanya: "Sesungguhnya engkau telah telah tinggalkan tasbih dan tahlil, sedang engkau hanya melakukan sholawat atas Nabi Muhammad. Apakah ada bagimu landasan yang khusus?
Orang itu menjawab: "Siapakah engkau? Semoga Alloh mengampunimu.
Sufyan menjawab: “Saya adalah sufyan ats tsauri”.
Orang itu berkata: “seandainya kamu bukanlah orang yang istimewa di masamu ini niscaya saya tidak akan memberitahukan masalah ini dan menunjukkan rahasiaku ini”.orang itu berkata kepada sufyan: “sewaktu saya mengerjakan haji bersama ayahku, dan ketika berada di dekat kepalanya ayahku meninggal dan mukanya tampak hitam, lalu saya mengucapkan“innalillah wa inna ilahi rojiun” saya menutup mukanya dengan kain.
Kemudian saya tertidur dan bermimpi, dimana saya melihat ada orang yang sangat tampan, sangat bersih dan mengusap muka ayahku, lalu muka ayahku itu langsung berubah menjadi putih. Saat orang yang tampan itu akan pergi, lantas saya pegang pakaiannya sambil bertanya: “wahai hamba Allah siapakah engkau? Bagaimana lantaran kamu Allah menjadikan muka ayahku itu langsung berubah menjadi putih di tempat yang istimewa ini?. Orang itu menjawab: “apakah kamu tidak mengenal aku? Aku adalah Muhammad bin Abdullah yang membawa al-Quran. Sesungguhnya ayahmu itu termasuk orang yang melampaui batas (banyak dosanya) akan tetapi ia banyak membaca shalawat atasku. Ketika ia berada dalam suasana yang demikian, ia meminta pertolongan kepadaku, maka akupun memberi pertolongan kepadanya, karena aku suka memberi pertolongan kepada orang yang banyak memperbanyak shalawat atasku”. Setelah itu saya terbangun dari tidur, dan saya lihat muka ayahku berubah menjadi putih.(Dari Kitab: Tanbihun Ghofilin, as-Samarqhondi, hal: 261).
Begitu dahsyatnya balasan sholawat terhadap Nabi SAW. sehingga bagi siapapun yang mengucapkannya akan melibatkan Alloh, para malaikat dan Nabi Muhammad SAW langsung membalasnya, tidak cuma balasan pahala, imbalan atau keselamatan di akhirat, tetapi juga mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW.
Orang yang mendengar sholawat atas nabi, tetapi tidak menjawabnya lalu ia meninggal dan masuk neraka, maka Alloh menjauhkan dari Rahmat-Nya.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Jibril datang kepadaku dan berkata: “wahai Muhammad, barangsiapa yang mendapatkan bulan ramadhan namun ia tidak diampuni dosanya, lalu ia mati dan masuk neraka, maka Allah akan menjauhkan dari Rahmat-Nya. Aku menjawab: “amin”. Jibril berkata lagi: “barangsiapa yang masih bertemu dengan kedua orangtuanya atau salah satu diantaranya kemudian tidak berbuat baik pada orang tuanya, lalu mati dan masuk neraka, maka Allah menjauhkan dari rahmatNya. Aku menjawab: “Amin”. Jibril berkata lagi: “barangsiapa yang disebutkan namamu (Muhammad) namun ia tidak membacakan shalawat lalu ia mati dan masuk neraka, maka Allah menjauhkan dari rahmatNya. Aku mengucapkan “Amin”. (HR. Ibnu Hibban)
Ucapkanlah sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, disaat kita senggang, disaat akan menggubah posisi kegiatan kita, disaat kapanpun, dimanapun selagi kita mampu. Dan bila ada yang mengucapkan sholawat:
اللهم صلى على محمد وعلى آل محمد
Maka kita menjawab:
اللهم صلى وسلم وبارك على محمد
Jangan lupakan sholawat, karena bila kita lupa berarti kita telah melupakan seseorang yang telah menunjukkan kita kejalan yang lurus yaitu Nabi Muhammad Saw. bila kita telah melupakan shalawat berarti kita telah melupakan dan keliru dari jalan yang seharusnya kita tempuh menuju sorga.
Sabda Nabi Muhammad SAW:
“Barangsiapa yang lupa membaca sholawat atasku, berarti ia telah keliru dari jalan ke surga”. (HR. Ibnu majah).