7 Macam Puasa Sunnah Bulan Muharrom
![]() |
7 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram: Jadwal, Niat, dan Keutamaannya |
Umat muslim dianjurkan melaksanakan berbagai amalan ibadah di bulan Muharram, salah satunya adalah berpuasa. Terdapat 7 puasa sunnah yang dapat dikerjakan di bulan Muharram.
Dikutip dari situs NU Online, Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Puasa yang dikerjakan di bulan pertama Hijriyah ini disebut sebagai puasa yang paling utama setelah Ramadhan.
Hal ini sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata: 'Rasulullah SAW bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (HR. Muslim)
Lantas, puasa sunnah Muharram dikerjakan kapan saja? Nah, simak berikut jadwal, niat, hingga keutamaannya.
Jadwal Puasa Sunnah Muharram
Untuk mengawali tahun Hijriyah, umat muslim dianjurkan melaksanakan puasa sunnah di hari pertama bulan Muharram. Kesunnahan tersebut dijelaskan dalam hadits tentang anjuran berpuasa dalam hari-hari bulan Muharram, sebagaimana diriwayatkan:
مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. رواه الطبراني في المعجم الصغير. وفي الكبير: ثَلَاثُونَ حَسَنَةً.
Orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram, maka dengan puasa per harinya ia mendapatkan (pahala puasa) 30 hari. (HR. At-Thabarani dalam Al-Mu'jamus Saghir). Dalam Al-Mu'jamul Kabir terdapat redaksi, '30 kebaikan.
(Lihat Sulaiman bin Ahmad At-Thabarani, Al-Mu'jamus Shaghir, [Beirut, Darul Kutub Al-'Ilmiyyah: 1403 H/1983 M], juz II, halaman 71 dan Sulaiman bin Ahmad At-Thabarani, Al-Mu'jamul Kabir, [Mosul, Maktabah Al-'Ulum wal Hikam: 1404 H/1983 M], juz XI, halaman 72).
Selain itu, menurut Imam Almubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, syarah atas Kitab Sunan Tirmidzi, bahwa ada tiga jenis puasa Muharram.
-
Puasa yang paling Utama pada bulan Muharram adalah puasa di hari kesepuluh diikuti oleh sehari sebelum dan sesudahnya, yakni tanggal 9 dan 11.
-
Puasa di hari kesembilan (Tasua) dan kesepuluh (Asyura), lalu
-
Puasa di hari kesepuluh (Asyura) saja.
Untuk itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharram. Namun, juga boleh melaksanakannya pada 9 dan 10 Muharram saja atau sehari pada 10 Muharram.
Tak hanya itu, umat muslim juga dapat mengerjakan puasa sunnah di tanggal-tanggal putih, yaitu saat bulan purnama. Puasa ini disebut puasa Ayyamul Bidh, yakni puasa di tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulannya, termasuk Muharram.
Untuk lebih jelasnya, berikut jadwal puasa sunnah Muharram berdasarkan kalender Hijriah yang telah dikonversi ke kalender Masehi:
- 1 Muharram 1447 H: Jum'at, 27 Juni 2025
- 9 Muharram 1447 H: Sabtu, 5 Juli 2025
- 10 Muharram 1447 H: Ahad, 6 Juli 2025
- 11 Muharram 1447 H: Senin, 7 Juli 2025
- 13 Muharram 1447 H: Selasa, 9 Juli 2025
- 14 Muharram 1447 H: Rabu, 10 Juli 2025
- 15 Muharram 1446 H: Kamis, 11 Juli 2025
Niat Puasa 1 Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shoumal Muharrami lilaahi ta'aalaa.
Saya niat puasa Muharrom karena Alloh ta'ala.
Niat Puasa Tasua 9 Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَاسُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghodin 'an adaa-i sunnatit Taasu'aa-i lillaahi ta'aalaa.
Saya berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Alloh SWT.
Niat Puasa Asyura 10 Muharram
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghodin 'an adaa-i sunnatil 'aasyuroo-i lillaahi ta'aalaa.
Saya berniat puasa sunah Asyuro esok hari karena Alloh SWT.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ayyaamil biidli lilaahi ta'aalaa.
Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Alloh ta'aalaa.
Keutamaan Puasa Muharram
Puasa Muharram memiliki banyak keutamaan, berikut di antaranya:
-
Puasa Muharram menjadi puasa yang paling Utama, sebagiamana hadits riwayat Imam Muslim yang disebutkan di awal.
-
Termasuk dalam keutamaan berpuasa dalam bulan-bulan mulia atau Al-asyhurul hurum. Diriwayatkan:
عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)
Diriwayatkan dari al-Bahili: 'Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?' Rasulullah saw bersabda: 'Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?' Al-Bahili menjawab: 'Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.' Rasulullah saw bersabda: 'Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).' Rasulullah saw bersabda: 'Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia'. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya)
-
Puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari, sebagaimana yang diriwayatkan berikut:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'. (HR. At-Thabarani dalam Al-Mu'jamus Shaghir. Ini hadits ghorib namun sanadnya tidak bermasalah)
(Abdul Adhim bin Abdul Qawi Al-Mundziri, At-Targhibu wat Tarhibu minal Haditsisy Syarif, [Beirut, Darul Kutubil 'Ilmiyyah], juz II, h. 70).
-
Khusus puasa hari Asyura pada tanggal 10 Muharram, maka akan menjadi pelebur dosa setahun yang telah lewat yang diriwayatkan, berikut:
عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)
Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'. (HR. Muslim)
-
Khusus puasa Tasua pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram yang dijadikan pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram, menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Berikut diriwayatkan:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): 'Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya'. (HR. Ahmad)
Sumber:
- Situs Nahdlatul Ulama 'Panduan Puasa Muharram: Tata Cara, Hukum, dan Keutamaannya'.
- Situs Nahdlatul Ulama 'Kajian Hadits soal Puasa Akhir dan Awal Tahun'.
- Situs Nahdlatul Ulama 'Sunnah Puasa Muharram, Boleh Pilih Tiga Jenisnya'.
- Situs Nahdlatul Ulama 'Sambut Tahun Baru Islam Berikut Panduan Puasa Muharram'.
- Situs Nahdlatul Ulama 'Lafal Niat Puasa Tasu'a (9 Muharram) dan Asyura (10 Muharam)'.
- Situs Nahdlatul Ulama 'Tata Cara Puasa Ayyamul Bidl: Hukum, Keutamaaan, dan Niat'.