Tatacara dan Doa Aqiqah Lengkap Arab Latin dan Artinya
![]() |
Tatacara Aqiqah untuk Anak Laki-Laki dan Perempuan Serta Hukum beserta doa Aqiqah |
Tata Cara, Hukum dan Doa Aqiqah lengkap
Tata Cara Aqiqah untuk Anak Laki-laki dan perempuan, Hukum beserta Doa Aqiqah
Sebuah anugerah dan kebahagian besar bagi orang tua adalah ketika di Anugerahi kelahiran buah hati.
Memanjatkan Rasa syukur kepada Alloh SWT atas hadirnya sang buah hati dengan keadaan sehat.
Salah satu cara mengungkapkan rasa syukur kepada Alloh atas kehadiran sang buah hati dalam Tradisi Islam biasanya dengan menggelar acara Aqiqah.
Ibadah aqiqah dilakukan dengan cara menyembelih binatang ternak lalu dibagikan kepada kerabat dan tetangga.
Pengertian Aqiqoh
Secara bahasa, aqiqah berarti memotong (bahasa arab: al-qat’u).
Sedangkan menurut istilah, aqiqah merupakan proses pemotongan hewan sembelihan pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan sebagai wujud rasa syukur kepada Alloh SWT.
Hewan yang digunakan untuk aqiqah biasanya adalah kambing.
Waktu Aqiqoh
Aqiqah dilakukan di hari ke-7, ke-14, atau ke-21 setelah kelahiran si bayi.
Pada acara aqiqah ada beberapa prosesi yaitu memotong rambut anak atau bayi tersebut, memberi nama dan disembelihkan hewan kambing ataupun domba.
Berikut Tata cara dan Hukum Aqikah menurut Islam.
Bahwasanya Rosululloh SAW bersabda:
كُلُّ غُلَامٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ، تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ، وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى.
Setiap anak tergadai dengan aqiqohnya yang disembelih pada hari ketujuh, digunduli, dan diberi nama. [HR. At-Tirmidzi dalam sunannya no. 2735 dan Abu Dawud no. 2527 dan Ibnu Majah no. 3165].
Melihat hadits diatas bahwa waktu aqiqah yang paling utama adalah hari ke-7 dari awal kelahirannya.
Namun jika berhalangan, Anda tetap dapat melaksanakannya hingga hari ke-14 atau ke-21.
Dan jika seorang muslim dalam kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, maka terlepaslah kewajiban melakukan aqiqah ini.
Tidak akan berdosa seorang muslim jika meninggalkan ibadah ini, jika memang tidak mampu.
Terdapat pertanyaan ditengah Masyarakat terkait Hukum Aqiqah, yaitu:
Bagaimana hukum melaksanakan ibadah qurban sebelum Aqiqoh?
Dalam kitab "Tuhfathul Maudud" dijelaskan:
مَنْ وَجَد سَعَةً فلم يُضَحِّ فلا يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنا.
Barang siapa mendapatkan kelapangan rezeki tapi tidak berkurban, maka jangan mendekat tempat sholat kami.
وأخبرنا عصمة بن عصام حدثنا حنبل أن أبا عبد الله قال : أرجو أن تجزىء الأضحية عن العقيقة إن شاء الله تعالى لمن لم يعق.
Kami mendapatkan berita dari Ishmah binn Isham, dari Hambal (keponakan Imam Ahmad), bahwa Imam Ahmad pernah mengatakan: Saya berharap, semoga kurban bisa mewaikili aqiqah, insya Alloh, bagi orang yang belum diaqiqohkan.
Keterangan dari kitab diatas bisa kita ambil kesimpulan jika hukum berkurban adalah lebih utama dibandingkan aqiqoh.
Tatacara Aqiqoh
Berikut tata cara aqiqoh anak perempuan dan laki-laki sesuai sunnah.
Menyembelih Kambing
Aqiqoh identik dengan menyembelih kambing. Namun, di era modern ini, menyembelih kambing untuk aqiqah adalah hal yang merepotkan. Karena itu, banyak yang membeli masakan kambing yang sudah siap digunakan untuk acara aqiqah anak.
Jumlah kambing yang disembelih untuk aqiqah berbeda antara anak perempuan dan laki-laki. Untuk aqiqah anak perempuan orang tua menyiapkan satu ekor kambing. Sedangkan untuk anak laki-laki, orang tua menyembelih dua ekor kambing.
Soal jumlah kambing yang disembelih untuk aqiqah anak perempuan dan laki-laki ini telah disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud.
Dari Ummu Kurz Al Ka’biyyah, ia berkata, saya mendengar Rosululloh shollallohu wa ‘alaihi wa sallam bersabda:
« عَنِ الْغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ ». قَالَ أَبُو دَاوُدَ سَمِعْتُ أَحْمَدَ قَالَ مُكَافِئَتَانِ أَىْ مُسْتَوِيَتَانِ أَوْ مُقَارِبَتَانِ.
Untuk anak laki-laki dua kambing yang sama dan untuk anak perempuan satu kambing.” Abu Daud berkata, saya mendengar Ahmad berkata, “Mukafiatani yaitu yang sama atau saling berdekatan.” (HR. Abu Daud no. 2834 dan Ibnu Majah no. 3162)
Dari Ummul Mukminin, ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha, ia berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَهُمْ عَنِ الْغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ.
Rosulullloh shollallohu ‘alaihi wa sallam memerintahkan mereka, untuk anak laki-laki akikah dengan dua ekor kambing dan anak perempuan dengan satu ekor kambing. (HR. Tirmidzi no. 1513)
Dua hadits di atas dengan jelas membedakan antara akikah anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki dengan dua ekor kambing, sedangkan anak perempuan dengan satu ekor kambing.
Syarat kambing yang disembelih untuk aqiqah anak perempuan dan laki-laki ini sama dengan hewan kurban. Yaitu kambing yang berkualitas, baik dari segi jenis hingga usia. Kambing tersebut juga harus bebas dari cacat dan penyakit.
Doa Menyembelih Hewan Aqiqah
Sebelum menyembelih kambing untuk aqiqah, disunnahkan untuk membaca doa sebagai berikut:
بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ ، اَللّٰهُمَّ عَقِيْقَةٌ عَنْ فُلَانِ بْنِ فُلَانٌ، لَحْمُهَا بِلَحْمِهٖ وَدَمُهَا بِدَمِهٖ وَعَظْمُهَا بِعَظْمِهٖ وَشَعْرُهَا بِشَعْرِهٖ وَجِلْدُهَا بِجِلْدِهٖ، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهَا وِقَاءً لِآلِ مُحَمَّدٍ صَلّٰى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهٖ.
Bismillahi wa billahi, Allohumma ‘aqiqotun ‘an fulan bin fulan (sebut nama anak: ... bin ...), lahmuha bilahmihi wa damuha bi damihi wa 'adzmuha bi 'adhmihi wa sya'ruha bi sya'rihi wa jilduha bi jildihi, Allohummaj’alha wiqo-an li aali muhammadin sholallohu ‘alaihi wa alihi.
Dengan nama Alloh serta dengan Alloh, Aqiqah ini dari ... bin ..., dagingnya dengan dagingnya, dan darahnya dengan darahnya, dan tulangnya dengan tulangnya, bulunya dengan rambutnya, dan kulitnya dengan kulitnya. Ya Alloh, jadikan aqiqoh ini sebagai tanda kesetiaan kepada keluarga Nabi Muhammad SAW.
Memasak Daging Aqiqoh
Tata cara aqiqah selanjutnya adalah memasak daging dari hewan yang disembelih untuk aqiqah.
Pembagian daging aqiqah dalam kondisi matang atau siap saji bersifat pilihan. Ada beberapa pilihan menurut pendapat ulama mengenai pembagian daging aqiqah.
- Pendapat pertama mengatakan, daging hewan aqiqah boleh mentah semua dan boleh dimasak semua terlebih dahulu kemudian dibagikan.
Pembagian daging aqiqah juga dapat dilakukan dalam bentuk daging segar sebelum dimasak sebagaimana keterangan dalam mazhab Syafi’i berikut ini.
قَوْلُهُ (لَكِنْ لَا يَجِبُ التَّصَدُّقُ إلَخْ) أَيْ وَلَوْ كَانَتْ مَنْذُورَةً م ر أَيْ بَلْ هُوَ مُخَيَّرٌ بَيْنَ التَّصَدُّقِ بِالنِّيءِ، وَالْمَطْبُوخِ.
(Tetapi tidak wajib disedekahkan ... dan seterusnya) sekalipun itu dinadzarkan sebagaimana keterangan Syekh M. Ramli. Ia boleh memilih antara menyedekahkannya dalam keadaan daging segar (daging mentah) dan dalam kondisi matang. (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujarimi alal Manhaj).
- Pendapat kedua mengatakan, untuk membagikan daging aqiqah boleh sebagian mentah dan sebagian matang.
فَيَجِبُ التَّصَدُّقُ بِجَمِيعِهَا عَلَى الْفُقَرَاءِ شَوْبَرِيٌّ، وَيَتَخَيَّرُ بَيْنَ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِجَمِيعِهَا نِيئًا، وَبَيْنَ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِالْبَعْضِ نِيئًا، وَبِالْبَعْضِ مَطْبُوخًا وَلَا يَصِحُّ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِالْجَمِيعِ مَطْبُوخًا.
Semuanya wajib disedekahkan kepada orang fakir sebagaimana pandangan As-Syaubari. Seseorang boleh memilih antara menyedekahkan semuanya dalam keadaan mentah, atau menyedekahkannya sebagian dalam keadaan mentah dan sebagiannya dalam kondisi matang. Tidak sah menyedekahkan semuanya dalam keadaan matang. (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujarimi alal Manhaj).
- Pendapat ketiga, jumhur ulama lebih mengajurkan untuk memasak daging aqiqah terlebih dahulu sebelum membagikannya kepada orang-orang.
Hal itu diungkapkan dalam kitab At-Tahdzib yang ditulis Imam Al-Baghowi.
Dianjurkan untuk tidak membagikan daging hewan aqiqah dalam keadaan mentah, akan tetapi dimasak terlebih dahulu kemudian diantarkan kepada orang fakir dengan nampan. (Imam Al-Baghawi dalam kitab At-Tahdzib)
- Pendapat keempat, pendapat yang ditulis dalam kitab Al-Mufashshol fi Ahkamil Aqiqah yang artinya,
Kebanyakan ahlul ilmi menganjurkan agar daging hewan aqiqah tidak dibagikan dalam keadaan mentah, namun dimasak terlebih dahulu kemudian disedekahkan pada orang fakir.
- Pendapat kelima, Menurut hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, daging aqiqah sebaiknya dimasak terlebih dahulu baru dibagikan.
Aisyah ra berkata, "Sunnahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. Lalu dimakan (oleh keluarganya), dan disedekahkan pada hari ketujuh. (HR. al-Baihaqi).
Memakan Sebagian Daging Aqiqah
Dari hadis yang diriwayatkan al-Bayhaqi, sudah jelas disebutkan bahwa daging aqiqah sebagian dimakan. Sedangkan sebagiannya lagi dibagikan kepada orang lain.
Tata cara aqiqah membagikan daging ini hampir sama dengan daging kurban. Sebagian daging aqiqah diberikan kepada keluarga Muslim yang melaksanakan aqiqah. Sementara sisanya dapat dibagikan kepada tetangga ataupun fakir miskin.
Mencukur Rambut dan Memberikan Nama Saat Aqiqah
Tata cara aqiqah berikutnya adalah mencukur rambut bayi yang baru lahir dan memberikan nama kepadanya. Dalam tata cara aqiqah menurut Islam, orang tua memberikan nama yang baik kepada anak yang baru lahir.
Memberikan nama yang baik mencerminkan bagaimana akhlak dan imannya nanti kepada Alloh SWT.
Hukum mencukur rambut bayi saat melakukan aqiqah menurut pendapat yang kuat di kalangan ulama adalah sunnah.
Doa Ketika Mencukur Bayi
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَللهم نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَنُوْرُالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ, اللهم سِرُّ اللهِ نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Bismillahir rohmanir rohim. Alhamdu lillahi robbil ‘alamin. Allohumma nurus samawati wa nurusy syamsyi wal qomari, Allohumma sirruLlohi nurun nubuwwati RosuluLlohi ShollaLlohu ‘alaihi wasallam walhamdu liLlahi Robbil ‘alamin.
Dengan menyebut asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Alloh, Tuhan semesta alam, Ya Alloh, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Alloh, rahasia Alloh, cahaya kenabian Rosulululloh SAW, dan segala puji Bagi Alloh, Tuhan semesta alam.
Saat mencukur rambut bayi disunahkan membaca doa di atas, dan bersedekah emas seberat rambut yang dicukur / dipotong, atau bisa juga diganti dengan uang seharga emas tersebut.
Doa Meniup Ubun-Ubun Bayi Setelah Dicukur
اللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.
Allohumma inni u’idzuha bika wa dzurriyyataha minasy syaithonir rojim.
Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari setan yang terkutuk.
Mendoakan Bayi Saat Aqiqah
Tata cara aqiqah anak selanjutnya adalah mendoakan bayi yang baru lahir.
Kita bisa memohon perlindungan untuk anak dari gangguan setan, dengan doa seperti yang pernah dipraktekkan Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, ketika mendoakan cucunya, yaitu Hasan dan Husain.
Berikut Doa Nabi Muhammad SAW untuk perlindungan kepada anak lengkap arab latin dan artinya.
Untuk Bayi Laki-Laki
أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ.
U'iidzuka bikalimaatil laahit taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli 'ainin laammah.
Aku memohon perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu, dan dari pandangan mata yang buruk.
Untuk Bayi Perempuan
أُعِيْذُكِ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ.
U'iidzuki bikalimaatil laahit taammah, min kulli syaithoonin wa haammah, wa min kulli 'ainin laammah.
Aku memohon perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Alloh yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu, dan dari pandangan mata buruk.
Demikianlah tata cara aqiqah anak perempuan dan laki-laki sesuai sunnah yang sebaiknya dipelajari dan dilaksanakan.
Doa Walimatul Aqiqoh
اللهم احْفَظْهُ مِنْ شَرِّالْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَأُمِّ الصِّبْيَانِ وَمِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَالْعِصْيَانِ وَاحْرِسْهُ بِحَضَانَتِكَ وَكَفَالَتِكَ الْمَحْمُوْدَةِ وَبِدَوَامِ عِنَايَتِكَ وَرِعَايَتِكَ أَلنَّافِذَةِ نُقَدِّمُ بِهَا عَلَى الْقِيَامِ بِمَا كَلَّفْتَنَا مِنْ حُقُوْقِ رُبُوْبِيَّتِكَ الْكَرِيْمَةِ نَدَبْتَنَا إِلَيْهِ فِيْمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَلْقِكَ مِنْ مَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَأَطْيَبُ مَا فَضَّلْتَنَا مِنَ الْأَرْزَاقِ اللهم اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ وَأَهْلِ الْخَيْرِ وَأَهْلِ الْقُرْآنِ وَلَا تَجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الشَّرِ وَالضَّيْرِ وَ الظُّلْمِ وَالطُّغْيَانِ.
Allohummah fadzhu min syarril jinni wal insi wa ummish shibyani wa min jami’is sayyi-ati wal ‘ishyani wahrishu bihadlonatika wa kafalatikal mahmudati wa bidawami ‘inayatika wa ri’ayatika an-nafidzati nuqoddimu biha ‘alal qiyami bima kalaftana min huquqi rububiyyatikal karimati nadabtana ilaihi fima bainana wa baina kholqika min makarimil akhlaqi wa athyabu ma fadldloltana minal arzaqi. Allohummaj ’alna wa iyyahum min ahlil ‘ilmi wa ahlil khoiri wa ahlil qur'ani wa la taj’alna wa iyyahum min ahlisy syarri wadl dloiri wadz dzolami wath thughyani.
Ya Alloh, jagalah dia (bayi) dari kejelekan jin, manusia ummi shibyan, serta segala kejelekan dan maksiat. Jagalah dia dengan penjagaan dan tanggungan-Mu yang terpuji, dengan perawatan dan perlindunganmu yang lestari. Dengan hal tersebut aku mampu melaksanakan apa yang Kau bebankan padaku, dari hak-hak ketuhanan yang mulia. Hiasi dia dengan apa yang ada diantara kami dan makhluk-Mu, yakni akhlak mulia dan anugerah yang paling indah. Ya Allah, jadikan kami dan mereka sebagai ahli ilmu, ahli kebaikan, dan ahli Al-Qur’an. Jangan kau jadikan kami dan mereka sebagai ahli kejelekan, keburukan, aniaya, dan tercela.
Hukum Aqiqah Menurut Pandangan Islam
Aqiqah adalah salah satu ajaran yang dianjurkan oleh Rosululloh SAW. Di dalam Islam Hukum Aqikah Aqiqoh terbagi menjadi 2 macam, yaitu wajib dan sunnah.
Pada umumnya pendapat ini sudah sesuai dengan dalil fikih dan tafsir dari para ulama.
Aqiqoh Hukumnya Sunnah Muakkad
Ada beberapa ulama yang memutuskan hukum aqiqah sunnah.
Pendapat ini didukung oleh Mazhab Maliki, Syafi’i, dan Imam Ahmad.
Pendapat ini adalah pendapat sangat kuat, yang diterapkan dikalangan ummat islam para ulama ini menjelaskan bahwa hukum aqiqah adalah sunnah muakkad, yang artinya jika mampu maka dianjurkan untuk aqiqah, sedangkan jika tidak mampu boleh ditinggalkan.
Aqiqoh Hukumnya Wajib
Hukum Aqiqah menjadi wajib karena merujuk kepada dalil yang artinya:
Anak-anak itu tergadai dengan aqiqohnya, disembelih hewan untuknya pada hari ketujuh, dicukur kepalanya dan diberi nama. (HR. Ahmad)
Pendapat ini didukung oleh Imam Laits dan Hasan Al-Bashri Yang berisikan bahwa aqiqah diwajibkan.
Aqiqah menurut pendapat para imam yang mengatakan wajib karena menurut para ulama anak itu tergadai dan jika belum diaqiqohkan maka sang anak tidak akan bisa memberikan syafa’at kepada orang tuanya.
Meskipun seperti itu, pendapat ini tidak kuat atau lemah dan ditolak oleh sebagian besar ulama.
Pendapat Ulama Tentang Aqiqah
Ada beberapa pendapat tentang hukum aqiqoh dari beberapa ulama seperti wajib, sunnah mu’akkad serta sunnah, berikut ulasan selengkapnya antara Sunnah dan Wajib.
- Jumhur atau kebanyakan berpendapat jika aqiqah hukumnya adalah sunnah dan sebagian lagi adalah wajib dengan alasan berhubungan langsung dengan sembelih merupakan hal penting. Selama seseorang mampu melaksanakan aqiqah, maka harus segera dilaksanakan pada hari ke-7 merupakan jawaban terbijak.
- Berdasarkan Hadits Yang Shohih
Hukum aqiqah menurut pendapat yang terkuat adalah sunnah muakkadah yang merupakan pendapat jumhur ulama berdasarkan hadits, ada juga ulama yang memberikan penjelasan jika aqiqah adalah penebus yang artinya aqiqah menjadi pertanda terlepasnya dari kekangan jin yang ada bersama bayi sewaktu lahir.
- Aqiqah Sunnah Ditunaikan Untuk Anak
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda.
Semua bayi tergadaikan dengan aqiqah-nya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama, dan dicukur rambutnya. (Shahih, HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan lain-lainnya).
Semua umat muslim tentunya sudah tidak asing dengan amalan dari aqiqah yang adalah butiran sunnah yang sudah menjadi tradisi bagi seluruh umat muslim di berbagai belahan dunia sehingga sunnah ini tidak akan punah termakan oleh waktu.
- Hukum Aqiqah Diwajibkan
Ada sebagian muslim yang mewajibkan amalan aqiqah ini sebab menyambut kehadiran anak adalah sesuatu hal yang sangat penting khususnya bagi mereka yang mampu dalam segi finansialnya maka sangat diutamakan untuk melaksanakan aqiqah.
- Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy
Dari Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy berkata jika Rosululloh bersabda,
Aqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya. (Shahih Hadits Riwayat Bukhori).
Hukum Aqiqah Untuk Anak yang Sudah Dewasa
Pada dasarnya, aqiqah anak disyariatkan untuk dilakukan pada hari ke-7 setelah kelahiran si anak. Namun jika belum bisa, maka hari ke-14, jika masih belum bisa juga, maka hari ke-21.
Selain itu aqiqah anak menjadi beban ayah dari si anak tersebut.
Tapi, jika ternyata ketika kecil belum diaqiqahi, kita bisa melakukannya sendiri setelah dewasa. Suatu ketika Al-Maimuni bertanya kepada Imam Ahmad, “Ada orang yang belum diaqiqahi, apakah ketika dewasa boleh mengakikahi dirinya sendiri?” Imam Ahmad menjawab, “Menurutku, jika ia belum diaqiqahi, maka lebih baik melakukannya sendiri ketika dewasa. Aku tidak menganggapnya makruh”.
Syarat Hewan Aqiqah
Adapun syarat yang harus dipenuhi dalam memilih Hewan Aqiqah.
Dalam tata cara aqiqah menurut islam, Rosulullah SAW Bersabda:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَهُمْ عَنِ الْغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ.
Bahwasanya Rosululloh SAW, memerintahkan orang-orang agar menyembelih aqiqah untuk anak laki -laki dua ekor kambing yang umurnya sama, dan untuk anak perempuan satu ekor kambing. (HR. Tirmidzi).
Syarat Hewan untuk aqiqah adalah hewan yang memiliki kriteria sama dengan hewan qurban. Dan Umur hewan kira-kira 2 Tahun.
Untuk Anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk Anak Perempuan satu ekor kambing.
Setelah menyembelih hewan aqiqah, kemudian daging dibagikan, membagi daging Hewan Aqiqah dalam tata cara aqiqah menurut islam, berbeda dengan membagikan daging qurban.
Dalam aqiqah, membagikan daging yang sudah disembelih tadi dalam kondisi sudah masak.
Waktu dan Cara Menyembelih Hewan Aqiqah
Dalam Hal penyembelihan hewan aqiqah ada waktu yang di makruhkan dan di sunnahkan yaitu;
Makruh Menyembelih hewan Aqiqah pada waktu setelah ashar atau sore hari.
Dan disunnahkan menyembelih hewan Aqiqah pada Pagi hari setelah matahari berada satu tombak atau pada waktu sholat duha.
Hal tersebut dimksudkan sebagai bentuk harapan agar anak yang di aqiqahi dapat bersinar, rezeki, kesehatan, keimanannya seprti layaknya Matahari di waktu duha.
Hikmah Menjalankan Aqiqah
- Mewujudkan rasa syukur kepada Alloh SWT atas karunia lahirnya seorang anak sebagai penerus dalam keluarganya.
- Meneladani dan mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.
- Sebagai momen untuk berbagi kepada sesama dan mempererat tali silaturahmi serta persaudaraan.
- Sebagai ungkapan rasa gembira dan berbagi kebahagiaan kepada orang lain.
- Dan makna yang utama adalah menjaga anak buah hati Anda dari segala gangguan setan.
Aqiqah memiliki fungsi yang cukup besar dalam kehidupan dunia akhirat, sebab aqiqah adalah bentuk ungkapan rasa tanggung jawab serta rasa syukur atas amanah yang diberikan Alloh SWT, berupa anak sebagai buah hati agar dapat mendidik dan memeliharanya dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang dan mewarisi ilmu illmu yang bermanfaat.
Demikian Tata Cara hukum dan Doa aqiqah yang bisa kami bagikan, semoga bermanfaat.
Semoga bisa menambah pengetahuan kita tentang Tata Cara Aqiqah untuk Anak Laki-laki dan perempuan, Hukum beserta doa Aqiqah. Aamiin.